Sabtu, 03 Juli 2010

SENI DALAM BELA DIRI SILAT

Silat sebagai olahraga

Sebagai salah satu cabang olahraga pada umumnya dan beladiri khususnya, beladiri silat merupakan rangkaian dari gerakan-gerakan badan menurut sistem dan metoda tertentu. Silat sebagai slah satu alat berolahraga memiliki cara-cara khusus dalam membina kesehatan jasmani. Dengan melakukan teknik tertentu, selain gerakan pemanasan pada umumnya yang ada pada tiap cabang olahraga, silat melatih otot-otot. Demikian pula dengan cara tertentu, silat melatih Anda menjadi lebih peka terhadap menjadi lebih peka pendengaran dan dengan lebih awas penglihatan, bila dibanding dengan cabang olahraga lain.

Silat sebagai Seni Beladiri Yang Bermutu

Pengertian seni beladiri disini jangan diasosiasikan dengan seni tari. Walaupun antara keduanya ada persamaan , yakni sama-sama mengandung unsur keindahan gerak dari seluruh tubuh yang harmonis. Kesenian itu menggugah kehalusan dan kepekaan jiwa seseorang.

Lalu dimanakah letak seninya Silat? Dalam silat yang seni bukan saja karena segi miripnya kepada tarian (dengan adanya kembangan), akan tetapidilihat dari segi harmonisnya gerakan-gerakan silat itu sendiri. Keselarasan gerakan tubuh dan anggota tubuh pesilat yang menyentuh hati si penonton, menimbulkan rasa kagum orang memandang.

Hl ini dapat dilihat pada rangkaian gerakan yang disebut “jurus” dalam Pencak Silat sebagaimana “Kata” dalam Karate. Alam pencak silat, baik yang berasal dari Jawa Barat (Ibingan), Jawa Tengah maupun dari tanah Minang, tampak adanya penggabungan seni tari daerah masing-masing dengan tipu-tipu Pencak Silat, sehingga kita lihat “Kembangan” atau “Ibingan” tadi agak mirip dengan tarian-tarian daerah tersebut diatas seperti tari “Din-Din Ba’Din Din” dimana gerakan-gerakannya merupakan saduran dari gerakan silat. Konon penyamaran silat kedalam seni tari daerah, merupakan suatu upaya para Pandeka dijaman Penjajahan untuk melestarikan beladiri silat yang diwarisi dari para guru dan leluhurnya.

Silat Sebagai Alat Bela Diri

Silat sebagai alat beladiri merupakan pengetahuan yang bermutu tinggi. Silat tidak terbatas, baik dalam melakukan serangan, maupun tangkisan. Dari kepala, bahu, siku, lengan, tapak tangan, jari tangan, punggung, pinggang, pantat, paha, lutut, tulang kering, mta kaki, tumit, jari kaki semuanya mendapat jatah latihan secara khusus. Dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki dapat digunakan sebagai senjata terdekat dan ampuh. Menurut para ahli, air liur dan rambut pun bisa dipakai sebagai alat beladiri yang efektif.

Silat berusaha memnuhi tuntutan: “Menyerang semaksimal mungkin dengan resiko sekecil mungkin bagi diri sendiri”. Singkatnya dengan apa yang ada bisa kita gunakan untuk membela diri secara praktis dan efektif.

Silat efektif dalam hal ini adalah silat tarung dimana unsur kembangan dikesampingkan sehingga betul-betul yang tersisa adalah gerakan efektif dan berbahaya.

Silat Sebagai Alat Untuk Belajar Menguasai Diri.

Umumnya, ilmu beladiri yang baik, mendidik murid-muridnya sanggup mnguasai diri, menguasai emosinya. Demikian pula silat. Tak heran kita membaca atau mendengar ungkapan “Kalahkan dulu dirimu, sebelum mengalahkan orang lain” Semua itu menunjukkan pentingnya belajar menguasai diri. Pesilat dilarang untuk bertindak sewenang-wenang. Secara bertahap ia dilatih menguasai hawa nafsunya, karena memang yang paling sulit adalah bagaimana mengajar seseorang mampu menguasai dirinya.

Silat sebagai Alat Mengasah Kecerdasan

Disekolah dan Lembaga Akademisi kita diajarkan untuk berhitung, berpikir kritis dan berlatih untuk berpikir secara sistematis. Dalam belajar Silat kita juga diajar untuk berpikir cepat , kritis dan dinamis. Tetapi dengan cara yang khas silat. Kita harus memperhitungkan secara matang gerak-gerik lawan dan menjawab serangan lawan dengan reaksi yang cepat dan tepat. Sebab bila kita terlambat sedikit saja, akan fatal akibatnya bagi kita.

(sumber; harian pagi “Padek”, 27 Juni 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar